MEDAN - Pascaterjadinya gempa berkekuatan 7,2 SR di Sinabang, Pulau Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Rabu (7/4) pagi tadi, sejumlah pembangkit listrik di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mengalami gangguan. Akibatnya, PLN Sumbagut kehilangan daya 800 Mega Watt (MW) dari 1.300 MW total daya listrik yang ada.

"Akibat gempa tersebut, 11 pembangkit di Belawan mengalami gangguan, hampir semuanya lepas. Akibatnya kita kehilangan pasokan listrik sebesar 800 MW," ujar Humas PLN Sumbagut Marodjohan Batubara saat dihubungi melalui telepon selular, Rabu (7/4/2010).

Akibat goncangan gempa, alat proteksi atau pengaman mesin bekerja, dan secara otomatis menghentikan mesin yang sedang beroperasi. Bahkan, sejumlah mesin pembangkit juga mengalami kerusakan walaupun tidak terlalu parah.

Dari 12 unit mesin pembangkit di Belawan, hanya satu yang masih bisa hidup setelah terjadinya gempa. Satu pembangkit tersebut termasuk daya dari dua unit PLTU Labuhan Angin. Sedangkan, mesin PLTA Lau Renun dan Sipan Sihaporas sama sekali tidak terganggu.

Hingga saat ini, pihak PLN sendiri masih memperbaiki mesin, agar secara bertahap daya pada pembangkit Belawan dapat pulih, dan pemadaman listrik yang terjadi di beberapa kawasan bisa segera diatasi. Hingga Rabu siang, sekitar 350 MW telah masuk kembali ke sistem dari 93 penyulang. Sehingga tinggal 10 penyulang lagi yang belum masuk.

Akibat belum pulihnya jaringan listrik di Sumut itu pula, pasokan daya listrik untuk Aceh terpaksa dihentikan sementara. Namun, PLN SUmbagut berjanji secepatnya akan segera memperbaiki mesin pembangkit yang rusak, agar daya listrik ke Aceh bisa hidup kembali.
(fit)