Pascagempa Aceh, XL Sempat Alami Lonjakan Trafik

Rabu, 7 April 2010 - 11:57 wib

TEXT SIZE :  

Sarie - Okezone

Tower Telekomunikasi

JAKARTA - XL mengaku jaringan telekomunikasi yang disediakannya di Aceh dan Sumatera Utara masih aman dan dapat melayani pelanggan dengan normal.

"XL turut prihatin atas terjadinya musibah gempa bumi yang terjadi di Aceh dan Sumatera Utara. Terkait dengan layanan telekomunikasi XL di daerah gempa,
di Aceh dan Sumatera Utara, sebagian besar network XL aman dan dapat melayani pelanggan dengan normal," ujar Head of Corporate Communication XL Febriati Nadira dalam keterangan resminya, Rabu (7/4/2010).

Namun begitu, lanjut wanita yang kerap disapa Ira ini, jaringan XL Aceh dan Sumatera Utara sempat mengalami lonjakan trafik hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa, sesaat setelah gempat terjadi pagi hari tadi.

"Khusus untuk lokasi kejadian, yaitu di Sinabang (Pulau Simeulue) jaringan sempat terputus akibat pemadaman listrik. Namun tim XL terus berupaya agar BTS dapat tetap beroperasi dengan bantuan genset," lanjut Ira.

Saat ini, dijelaskan Ira, jumlah BTS XL di Sinabang dan area Pantai Barat Aceh (Singkil, Aceh Selatan, Nagan Raya, Meulaboh dan Calang) adalah sekira 42 BTS (2G/3G). Sedangkan di seluruh pulau Sumatera berjumlah 4.508 BTS (2G/3G).

"Team XL di lapangan juga terus memantau perkembangan yang terjadi dan telah bersiap siaga jika sewaktu-waktu perlu segera memberikan bantuan tanggap darurat kepada masyarakat akibat terjadinya gempa," papar Ira. (srn)

Pascagempa 7,2 SR, Telkom Aceh Masih Normal

Rabu, 7 April 2010 - 11:24 wib

TEXT SIZE :  

Sarie - Okezone

JAKARTA - Fasilitas telekomunikasi milik Telkom beroperasi seperti biasa pasca gempa bumi 7,2 SR yang terjadi pagi ini (7/4) di Nanggroe Aceh Darusallam dan sekitarnya. Masyarakat tetap bisa berkomunikasi baik ke luar maupun ke dalam propinsi Nangroe Aceh Darusallam. Begitu pula kantor-kantor Telkom beroperasi seperti biasa.

"Alhamdulillah meski gempa yang terjadi hari ini terbilang besar, tetapi seluruh fasilitas telekomunikasi yang di Aceh baik itu suara maupun data tidak mengalami gangguan yang berarti," jelas Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia di Jakarta, Rabu (7/4/2010).

Dijelaskannya, hingga pagi tadi tidak ada laporan mengenai kerusakan ataupun terputusnya saluran komunikasi di Aceh.

"Kami berharap kondisi ini bisa tetap dipertahankan sehingga kebutuhan telekomunikasi yang biasanya meningkat drastis pasca bencana tetap bisa kami layani," tegas Eddy Kurnia.

Berdasarkan pengalaman selama ini, demikian Eddy Kurnia, kebutuhan telekomunikasi memang meningkat tajam sesaat setelah gempa bumi terjadi. Ia mengambil contoh di Sumatera Barat dan Tasikmalaya tahun lalu di mana terjadi kepadatan lalu-lintas telekomunikasi sesaat setelah gempa bumi.

"Karenanya kami terus meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah kontigensi untuk menjamin ketersediaan sarana telekomunikasi," ujarnya. Eddy Kurnia menambahkan seluruh karyawan Telkom di Aceh dan sekitarnya beserta keluarga dalam keadaan selamat dan tetap melayani masyarakat yang membutuhkan sarana telekomunikasi.

Dijelaskan Eddy Kurnia, saat ini di seluruh Aceh Telkom melayani sekitar 45.000 pelanggan Flexi, 58.000 pelanggan telepon kabel dan 13.500 pelanggan Speedy. Adapun jumlah menara BTS (Base Tranceiver Station) yang dimiliki sekitar 82 BTS.

Meskipun sejauh ini situasinya kondisif, manajemen telah mengistruksikan seluruh jajaran Telkom khususnya terutama yang terdekat dengan episentrum gempa meningkatkan kewaspadaan dan menjaga serta memeriksa agar fasilitas telekomunikasi bisa digunakan secara normal dan tetap melayani pelanggan seperti biasa.

Saat ini, Telkom sedang mengumpulkan informasi mengenai dampak gempa yang terjadi pagi tadi, mengingat gempa tidak hanya dirasakan di Acej tetapi juga di beberapa daerah di Propinsi Riau dan Sumatera Utara. (srn)

Telkom Gandeng Microsoft Implementasikan Cloud Computing

Rabu, 7 April 2010 - 13:31 wib

TEXT SIZE :  

Susetyo Dwi Prihadi - Okezone

Kiri-kanan: Direktur IT & Supply Telkom Indra Utoyo, VP Microsoft Asia Pacifik Emilio Umeoka, Presdir Microsoft Indonesia Sutanto Hartono

JAKARTA - Telkom menjalin kerja sama dengan Microsoft untuk menciptakan sebuah solusi baru dalam dunia IT, yaitu cloud computing yang saat ini tengah tren di dunia.

"Saat ini cloud cumputing merupakan tren yang sangat happening di sejumlah negara, dan saya yakin Indonesia akan memulai tren ini sekarang," terang Vice President Microsoft Asia Pacifik Emilio Umeoka, disela-sela penandatangan MoU Telkom dan Microsoft, di Hotel Shangrilla, Jakarta, Rabu (7/4/2010).

Bagi Telkom, solusi ini sendiri sangat menguntungkan operator terbesar di Indonesia. Pasalnya, menurut Direktur IT & Supply PT Telekomunikasi Indonesia Indra Utoyo, cloud computing merupakan solusi yang tepat bagi perusahaan besar seperti Telkom untuk menerapkan switch Capex to become Opex.

"Dengan layanan cloud computig, kita akan mendapatkan layanan global tanpa harus memilikinya. Karena kita hanya menyewa saja, semuannya akan diurus oleh Microsoft. Ini tentu saja memberikan kontribusi positif bagi Telkom," terang Indra.

Melalui kerja sama ini, Telkom akan menjangkau pelanggan yang lebih luas lagi dengan memberikan layanan TI berbasis cloud computing. Melalui layanan ini pula, ditambahkan Indra, kalangan bisnis termasuk Small Medium Enterprise dapat berkonsentrasi bisnis inti mereka tanpa memusingkan SDM IT yang biasanya menjadi kendala di segmen UKM tersebut.

Beberapa paket yang ditawarkan Telkom atas kerja sama dengan microsoft sendiri berupa Paket Communication & Collaboration, yang terdiri dari Broadband, Exchange, dan OCS sebuah bentuk SaaS yang memberikan fitur teknologi Microsoft unfied communication tanpa perlu melakukan install hardware.

Sementara untuk paket virtualized server Telkom menyediakan broadband ditambah virtual dedicated server, sebuah bentuk IaaS (Infrastructure as Service). Teknologi Virtual Private Servers (VPS) memungkinkan perusahaan untuk berbagi biaya server dengan pelanggan lainnya.

"Telkom sendiri menargerkan 1.000 UKM yang akan menggunakan paket yang menggunakan cloud computing ini," tandas Indra.

Microsoft Blokir 600.000 Xboxer

Kamis, 12 November 2009 - 08:43 wib

Xbox

SAN FRANSISCO - Ratusan ribu gamer Xbox telah diblokir oleh Microsoft dan tidak bisa lagi bermain game secara online di konsol tersebut.

Microsoft menemukan, sekira 600.000 pemilik Xbox ketahuan menggunakan software game online bajakan. Hal ini langsung diantisipasi oleh Microsoft dengan memblokir mereka dari akses game online Xbox. Angka ini dianggap Microsoft hanya sebagian kecil dari puluhan juta pengguna Xbox.

"Menggunakan software game bajakan di Xbox 360 kami sudah masuk dalam kategori pelanggaran. Hal ini pun kami anggap sebagai penyalahgunaan perangkat, yang masuk dalam poin-poin kebijakan yang harus disepakati pengguna Xbox," ujar pihak Microsoft, seperti dikutip melalu BBC News, Kamis (12/11/2009).

Menurut Microsoft, keberlangsungan industri video game online ini sangat bergantung pada konsumen. Jika konsumen membeli produk dan layanan yang asli, lanjut Microsoft, itu artinya mereka telah membantu membuat industri ini terus berdiri.

Belakangan, tambah Microsoft, banyak gamers yang menginstal konsol Xbox mereka dengan sebuah chip atau software baru yang memungkinkan mereka menjalankan program-program ilegal. Bahkan beberapa chip memungkinkan Xbox mampu memainkan games-games bajakan. (srn)

TEXT SIZE :  

Adela Eka Putra Marza - Okezone

Ilustrasi.(foto: dok SI)

MEDAN - Pascaterjadinya gempa berkekuatan 7,2 SR di Sinabang, Pulau Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Rabu (7/4) pagi tadi, sejumlah pembangkit listrik di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mengalami gangguan. Akibatnya, PLN Sumbagut kehilangan daya 800 Mega Watt (MW) dari 1.300 MW total daya listrik yang ada.

"Akibat gempa tersebut, 11 pembangkit di Belawan mengalami gangguan, hampir semuanya lepas. Akibatnya kita kehilangan pasokan listrik sebesar 800 MW," ujar Humas PLN Sumbagut Marodjohan Batubara saat dihubungi melalui telepon selular, Rabu (7/4/2010).

Akibat goncangan gempa, alat proteksi atau pengaman mesin bekerja, dan secara otomatis menghentikan mesin yang sedang beroperasi. Bahkan, sejumlah mesin pembangkit juga mengalami kerusakan walaupun tidak terlalu parah.

Dari 12 unit mesin pembangkit di Belawan, hanya satu yang masih bisa hidup setelah terjadinya gempa. Satu pembangkit tersebut termasuk daya dari dua unit PLTU Labuhan Angin. Sedangkan, mesin PLTA Lau Renun dan Sipan Sihaporas sama sekali tidak terganggu.

Hingga saat ini, pihak PLN sendiri masih memperbaiki mesin, agar secara bertahap daya pada pembangkit Belawan dapat pulih, dan pemadaman listrik yang terjadi di beberapa kawasan bisa segera diatasi. Hingga Rabu siang, sekitar 350 MW telah masuk kembali ke sistem dari 93 penyulang. Sehingga tinggal 10 penyulang lagi yang belum masuk.

Akibat belum pulihnya jaringan listrik di Sumut itu pula, pasokan daya listrik untuk Aceh terpaksa dihentikan sementara. Namun, PLN SUmbagut berjanji secepatnya akan segera memperbaiki mesin pembangkit yang rusak, agar daya listrik ke Aceh bisa hidup kembali.
(fit)